BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Belitang adalah satu dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU) Timur (setelah dilakukan pemekaran/otonomi daerah). Karena
sebelum adanya otonomi daerah dulu hanya ada OKU, tidak ada yang namanya OKU
Timur, OKU Selatan, dan sebagainya. Kecamatan Belitang yang beribu kota
Gumawang berjarak sekitar 360 kilometer dari ibu kota Sumatera Selatan,
Palembang. Sementara Belitang sendiri terdiri dari Belitang I, Belitang II dan
Belitang III. Hampir seluruh wilayahnya dipenuhi hamparan padi yang tumbuh
subur dan hijau. Mata semakin sejuk memandang dengan aliran air Irigasi Upper
Komering yang sehari-sehari menyirami ribuan hektare persawahan. Untuk Belitang
sendiri penduduknya mencapai 54.000 KK. Dan dari segi infrastruktur, Belitang
sudah memiliki perbankan, pendidikan, pertanian.
Belitang merupakan salah satu basis pelestarian budaya Jawa di
Sumatera yang masih kuat hingga sekarang. Berbagai pertunjukan seni tradisional
masih terus digelar, seperti reog, jatilan, ketoprak, dan wayang kulit. Soal
wayang kulit, dari sekitar 100 dalang Wayang Purwa yang ada di Sumsel, sebanyak
67 dalang tinggal di daerah Belitang. Sementara untuk budaya suku asli sendiri
sudah hampir tidak terlalu menonjol. Sejauh yang penulis ketahui, sampai saat
ini budaya suku asli yang masih ada hanyalah ”runcak-runcakan” atau lebih
populer di kenal dengan sebutan ”lempar selendang”. Namun secara garis besar,
budaya di Belitang lebih di dominan oleh budaya orang-orang pendatang (transmigrasi).
B.
Sumber sejarah
( Sumber : buku adat
perkawinan Komering Ulu,Tahun 2003 )
(Sumber : Tamrin. A. Roni.)
(Sumber : buku adat perkawinan Komering Ulu ,Tahun 2003)
( Sumber :
Bapak Yani )
( sumber :
Bapak Monang Jaya ).
( Sumber : Ismail).
( Sumber : Monang Jaya )
C.
Tujuan
1.
Mengetahui Sejarah Belitang I, Ogan Komering Ulu Timur.
2. Mengetahui
Asal Usul Nama Daerah Di Wilayah Oku Timur.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Belitang I,
Ogan Komering Ulu Timur
Belitang I adalah sebuah kecamatan yang terletak
di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Belitang
berjarak sekitar 185 km dari Ibu Kota Provinsi, Kota Palembang. Kecamatan
Belitang beribu kota di Gumawang. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terbentuk
berdasarkan UU Nomor 37 tahun 2003 merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten
Ogan Komering Ulu, dengan ibukota Martapura. Luas wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur seluas 3370 Km2 terdiri dari 16 kecamatan dengan jumlah
penduduk 575.410 jiwa dengan kepadatan rata-rata 107 jiwa/km 2 , yang sebagian
besar merupakan masyarakat transmigran kurang lebih mencapai 60% yang telah
ditempatkan sejak kolonisasi di kawawan Belitang pada tahun 1936 yang terdiri
dari 137 UPT dengan jumlah transmigran sebanyak 45.067 KK (175.530 jiwa).
Belitang di lalui oleh saluran irigasi buatan yang terbagi dalam beberapa
bendungan. Oleh penduduk Belitang, bendungan tersebut diberi nama Bendungan
Komering (BK). Sebutan yang kemudian digunakan juga untuk memberi nama
daerah-daerah yang dibagi bendungan tersebut. Tak ada keterangan yang jelas dan
resmi, mengapa daerah ini dinamakan Belitang. Konon, pada masa lampau, Belitang
banyak pohon dan akar pohon yang membelit-melintang. Kata
"belit-melintang" ini yang kemudian digunakan untuk menamakan daerah
Belitang.
|
Peta OKU Tiimur |
Pada masa orde baru, Belitang terkenal sebagai penghasil padi. Ribuan
hektare dari wilayah Belitang ditanami padi. Belitang pun menjadi lumbung padi
Provinsi Sumatera Selatan bahkan Nasional. Hampir seluruh Presiden di Negeri
ini pernah melakukan Panen Raya di Belitang, mulai dari Bapak Soeharto, Ibu
Megawati Soekarno Putri, hingga Presiden kita sekarang, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada Tahun 2005 yang lalu. Kemajuan bidang pertanian di Belitang
tidak terlepas dari peran aktif Penyuluh Pertanian yang senantiasa memberikan
penyuluhan kepada para petani. Selain itu, hal lain yang ikut mendukung adalah
adanya saluran irigasi yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Saluran
irigasi ini berasal dari Sungai Komering, salah satu sungai di wilayah provinsi
Sumatera Selatan yang berhulu di Sungai Musi. Dengan fasilitas pertanian yang
memadai dan daerah yang luas, wajar jika Belitang menjadi daerah tujuan
transmigrasi. Atas prestasi kemajuan yang dicapai, pada Tanggal 17 Januari
2007, menteri tenaga kerja dan transmigrasi yang diwakili oleh Dirjen P2MK,
meresmikan Belitang sebagai Kota Terpadu Mandiri (KTM).
Belitang dinilai layak untuk menjadi KTM, karena telah memiliki sarana dan
prasarana yang memadai. Daerah ini telah dilengkapi dengan pasar yang lengkap,
bank (BRI, Bank Sumsel Babel, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri,
BCA, dan BNI '45 ), rumah sakit (RSUD, RS. ISLAM At taqwa dan RS. Charitas),
sekolah-sekolah standar nasional (SSN) yang memadai, SMA N 1 BELITANG,SMK/STM
YPPB BELITANG dan SMP N 1 BELITANG, yang sudah di kenal kalangan luas angkutan
umum ke kota - kota besar (Palembang, Lampung, Jakarta, Jogya, Solo, dll),
telekomunikasi yang memadai. Kini Belitang tak hanya mengandalkan padi sebagai
sumber pokok, tercatat karet sebagai komoditas yang mulai menyaingi
"popularitas" padi. Harga karet yang melambung tinggi pada tahun 2008
menjadikan petani karet makin makmur. Akhasil, ini membawa perubahan bagi
kemajuan Belitang. Kegiatan ekonomi makin mengeliat.
B.
Asal
Usul Nama Daerah Di Wilayah Oku Timur
1.
Asal
Nama Bunga Mayang
Daerah Bunga Mayang didirikan oleh
Puhyang Jati Keramat, yang diambil dari nama istrinya yang konon ceritanya
istrinya tersebut keluar / datang dari kembang Bunga Mayang Pinang, sampai
sekarang nama daerah ini adalah Kecamatan Bunga Mayang
( Sumber : buku adat perkawinan Komering
Ulu,Tahun 2003 ).
2.
Kota
Martapura.
Sekitar ± 1835
Masehi,bermula dari seorang ustadz pendatang dari pulau Borneo (Kalimantan )
bernama H. Jamaludin bin Azhar bin H. Mahmud yang masih muda belum beristri, mengajar
ngaji di mesjid agung Desa Tanjung Kemala, yang pada waktu itu Tanjung Kemala
dipinpin oleh Pangeran Aguscik Putra dari mantan pasirah dari marga paku
senggkunyit yaitu pangeran muhamad Ali. Setelah usia ±25 tahun H.
Jamaludin menikah dengan saudara sepupu dari pageran aguscik yang bernama
halimah dari keluarga limas.Atas jasa – jasanya mengajarkan agama Islam H.
Jamaludin dianggkat menjadi sebagai pemangku adat oleh pengghulu tertua atas
persetujuan masyarakat ketua didaerah Tanjung Kemala.Dalam perkembangannya
daerah Tanjung Kemala semakin bagus maka terbentuklah perkampungan baru
terletak di sebelah hilir desa tanjung kemala disebut kampung hilir nama
martapura.Tercetus ketika H. Jamaludin sedang mengajar ngaji dengan mengatakan
: “ murid – muridku semuanya kampong kita ini belum mempunyai nama sedangkan
penduduknya yang sudah memadai bagaimana kalau kita beri nama
daerah kelahiran saja yaitu Martapura ? Spontan disetujui dan
diterima oleh masyarakat, mulai saat itulah kampung hilir yang bersebelahan
dengan Tanjung Kemala bernama Martapura (Sumber
: Tamrin. A. Roni.)
3.
Asal
Nama Buay Pemuka Peliung
Buay pemuka adalah kephuyangan nama
marga yang dibawa orang Sakala Bhra. Peliung adalah senjata khas / seperti
kampak yang sering dibawa dan disenangi oleh puhyang minak Adipati,
pendiri Buay Pemuka Peliung sampai sekarang namanya adalah Buay Pemuka
Peliung (Sumber : buku adat perkawinan Komering Ulu ,Tahun 2003)
4.
Asal Nama Madang
Padang rumput yang luas dan terang
5.
Asal Nama Kurungan Nyawa
Pada zaman kolonial Belanda setiap orang Belanda memasuki daerah ini selalu
di tangkap dan di tawan oleh masyarakat pribumi, maka daerah ini di sebut
Kurungan Nyawa.
6.
Asal Nama Belitang
Daerah yang dialiri sungai berliku, berbelok-belok dan banyak pohon yang
melintang di atas sungai, maka disebutlah daerah ini, daerah Belitang.
7.
Asal Mula Nama Rasuan
Sebelumnya nama rasuan daerah ini bernama karang cangging rasuan
berarti menggelar tikar untuk bermusyawarah / Rasan.
( Sumber :
Bapak Yani )
8. Asal Nama
Semendaway
Berasal dari kata Samanda dan di Way, Samanda berarti menelusuri sungai
Komering dari hulu sampai ke hilir. di Way berarti di Air,
disebutlah Semendaway
9. Asal Nama
Gunung Terang
Masyarakat yang datang dari daerah pegunungan yang menetap di daerah padang
rumput pada dataran rendah.
10. Asal Nama
Campang Tiga
Yaitu Desa yang letaknya di jalan darat yang mempunyai cabang tiga/tiga
persimpangan. ( sumber : Bapak Monang Jaya ).
11. Asal Kata Adu
Manis
Berasal dari Mistuha Mis berarti manis, Tuha Berarti Tua ( lebih dahulu )
maka jadilah adu manis. Nenek moyang adu manis bernama darusalam adik dari tuan
Tandi Pulau
12. Asal Nama
Betung.
Betung adalah junjungan Seklian lama atau Kratun Nanggum Magedung didirikan
oleh Batin Mulajadi, kemudian daerah ini pindah ke Hilir dimana banyak
terdapat pohon bambu Betung maka disebutlah daerah ini daerah Betung ( Sumber :
Ismail).
13. Asal Nama
Minanga
Dalam bahasa
Komering Minanga berarti Muara Sungai.
14. Asal Nama
Cempaka
Daerah ini
ditengah-tengah dusun tumbuh pohon Cempaka
( Sumber :
Monang Jaya ).
15. Asal Nama
Gunung Batu
Masyarakat yang
datang dari pegunungan dengan semangat untuk berjuang .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Belitang yaitu suatu kecamatan Belitang (bukanlah belitong)
yaitu suatu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
Propinsi Sumatera Selatan. Belitang berjarak seputar 200-an km dari Ibu Kota
provinsi, Kota Palembang. Kecamatan Belitang beribu kota di Gumawang. Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur terbentuk berdasar pada UU Nomer 37 th. 2003 adalah
daerah pemekaran dari kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan ibukota Martapura.
Luas lokasi kabupaten Ogan Komering Ulu Timur seluas 3370 Km 2 terbagi dalam 16
kecamatan dengan jumlah masyarakat 575. 410 jiwa dengan kepadatan rata-rata 107
jiwa/km 2, yang beberapa besar adalah orang-orang transmigran lebih kurang
meraih 60 persen yang sudah diletakkan mulai sejak kolonisasi di kawawan
Belitang pada th. 1936 yang terbagi dalam 137 UPT dengan jumlah transmigran
sejumlah 45. 067 KK (175. 530 jiwa). Belitang di lewati oleh saluran irigasi
buatan yang terdiri dari sebagian bendungan. Oleh masyarakat Belitang,
bendungan itu dinamakan Bendungan Komering (BK). Sebutan yang lalu dipakai juga
untuk berikan nama beberapa daerah yang dibagi bendungan itu. Tidak ada info
yang pasti serta resmi, kenapa daerah ini diberi nama Belitang. Konon, pada
saat lampau, Belitang banyak pohon serta akar pohon yang membelit-melintang.
Kata ” belit-melintang ” ini yang lalu dipakai untuk menamakan daerah Belitang.
B.
Saran
Jangan
heran kalau anda datang ke Belitang yang merupakan lumbung padi di Sumatera
Selatan, banyak sekali di temukan orang-orang Jawa. Mereka adalah orang-orang
transmigran. Para transmigrasi tersebut tiba di daerah Belitang melalui program
kolonisasi massal yang dilakukan pemerintah Belanda pada tahun 1930-an. Dan
kebanyakan orang Jawa yang benar-benar giat bekerja keras menjadi sukses, dan
makmur hidupnya. Karena masyarakat Jawa sendiri memiliki filosofi sepi ing
pamrih, rame ing gawe, yaitu menekankan pentingnya kerja nyata tanpa banyak
mengeluh.
DAFTAR ISI
( Sumber : buku adat
perkawinan Komering Ulu,Tahun 2003 )
(Sumber : Tamrin. A. Roni.)
(Sumber : buku adat perkawinan Komering Ulu ,Tahun 2003)
( Sumber :
Bapak Yani )
( sumber :
Bapak Monang Jaya ).
( Sumber : Ismail).
( Sumber : Monang Jaya )
Komentar
Posting Komentar