MAKALAH VIRUS CORONA (COVID 19) DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

KATA   PENGANTAR                            Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada   selaku supervisor yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian makalah ini. Judul makalah ini ialah mengenai Corona virus . Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk memberikan informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan corona virus hingga penerapannya di dalam klinis. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan secara optimal. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima segala bentuk kritikan yang bersifat membangun dan saran-saran yang akhirnya dapat memberikan manfaat bagi makalah ini. Akhir kata, penulis menguc

KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA




Dalam siklus kehidupan hewan maupun tumbuhan selalu terjadi evolusi seleksi alam, dan adaptasi. Evolusi adalah perubahan makhulk hidup secara perlahan-lahan dari sederhana ke bentuk yang lebih sempurna daalm jangka waktu sangat lama. Jadi, makhluk selalu mengalami perubahan sehingga timbul spesies baru. Perlu diketahui bahwa tumbuhan dan hewan berasal dari makhluk hidup masa lampau yang telah mengalami perubahan dalam waktu yang sangat lama.

Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makhluk hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan dengan lingkungan hidup yang baru. Makhluk hidup yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah berubah akan mati atau pindah ke lingkungan lain. Dengan adanya seleksi alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah punah karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan hidup atau habitas yang ada.

Contoh kerusakan flora dan fauna yang terletak di Indonesia akibat kegiatan manusia, misalnya kerusakan terumbu karang (coral reefs). Secara garis besar, terumbu karang dapat dibedakan
menjadi empat tipe utama, yaitu atol, fringing reefs, barrier, dan
palrform reefs.
www.artikelAldebaran.blogger.com
  1. Atol adalah jenis karang yang berbentuk lingkaran yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam.
  2. Fringing reefs adalah karang yang terdapat di daerah dekat pantai yang mengelilingi pulau
  3. Barrier reefs adalah karang yang terletak sejajar dengan garis pantai dan berjarak beberapa kilometer dari garis pantai.
  4. Platform reefs adalah karang yang terbentuk di perairan dangkal laguna yang terletak di antara barrier reefs dan daratan.
Organisasi pembentuk karang hanya dapat hidup di perairan dangkal yang sinar mataharinya cukup sehingga memberi kesan bahwa cara hidup mereka seolah-olah seperti tumbuha-tumbuhan. Meskipun demikian, karang merupakan hewan yang tidak dapat melangsungkan proses fotosintesis. Mereka hidup sangat tergantung pada sinar matahari yang cukup. Hal itu sebebabkan di dalam jaringan tubuh mereka terdapat banyak tumbuh-tumbuhan air bersel satu atau tunggal (unicellulair zooxanthellae). Organisme inilah yang memerlukan sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis.

Hubungan antara karang dengan zooxanthellae adalah bersifat simbiosis, yaitu suatu hubungan yang keduanya mendapat keuntungan. Zooxanthellae mendapatkan perlindungan dari karang dan menggunakan beberapa hasil sampingan metabolisme karang, seperti karbondioksida, ammonia, nitrat, dan fosfat sebagai bahan-bahan makanan. Sebaliknya, karang mendapat keuntungan dari pelepasan bahan-bahan organik termasuk glukosa, gliserol dan ammonia acid dikeluarkan oleh zooxantheillae.

Terumbu karang selalu hidup bersama-sama dengan hewan lain. Rangka karang itu sendiri memberikan suatu tempat perlindungan bagi bermacam-macam spesies hewan termasuk jenis penggali lubang dari golongan moluska, cacing polychaete, dan kepiting. Terbentuknya terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan laut, antara lain tingkat pelumpuran, arus lau, salinitas, dan suhu.

Tingkat Pelumpuran
Tingkat pelumpuran akan berpegaruh terhadap intensitas cahaya mata hari yang masuk ke dalam laut.

Arus Laut
Arus laut yang kuat akan membawa oksigen yang dibutuhkan hewan-hewan terumbuh karang.

Salinitas dan Suhu
Suhu laut optimun di tempat terumbu hidup dan tumbuh adalah 260 sampai 280. Kenaikan atau penurunan suhu dalam waktu relatif lama dapat mengakibatkan kematian hewan karang.

Terumbu karang di perairan Indonesia banyak yang mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Bentuk kerusakan akibat ulah manusia. Bentukkerusakan tersebut, antara lain sebagai berikut.
  1. Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap sumber daya terumbu karang sehingga banyak ikan atau heam lain ikut mati. Hal itu jika terjadi terus-menerus akan menyebabkan kepunahan ikan dan terumbu karang.
  2. Pencemaran dan pelumpuran yang disebabkan oleh pembangunan di daerah pesisir yang tidak ramah lingkungan dan tidak sesuai dengan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Penebangan hutan disepanjang sungai yang ke laut dapat mengakibatkan pelumpuran di daerah terumbu karang.
  3. Penangkapan ikan dan biota terumbu karang yang dilakukan secara berlebihan dan tidak terkendali menyebabkan penurunan jumlah dan keanekaragaman jenis terumbu karang dan ikan.
  4. Penambangan karang yang berlebihan digunakan untuk bahan dasar kapur dan hiasan.
Penyebab kerusakan Flora dan Fauna.

            Banyak sekali Faktor penyebab kerusakan flora dan fauna yang ada di Indonesia. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung telah membahayakan kehidupan semua makluk hidup yang ada di dunia. Manusia adalah penyebab utama terjadinya kerusakan Flora dan fauna. Beberapa hal yang menyebabkan Flora dan fauna yang ada di Indonesia akibat kegiatan manusia adalah sebagai berikut :

a.            Kebakaran hutan.

penyebab utama dari kebakaran hutan adalah pembukaan lahan yang meliputi:Penyebab Kebakaran Hutan Pembakaran lahan yang tidak terkendali sehingga merembet ke lahan lain Pembukaan lahan tersebut dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun perusahaan. Namun bila pembukaan lahan dilaksanakan dengan pembakaran dalam skala besar, kebakaran tersebut sulit terkendali. Pembukaan lahan dilaksanakan untuk usaha perkebunan, HTI, pertanian lahan kering, sonor dan mencari ikan. pembukaan lahan yang paling berbahaya adalah di daerah rawa/gambut.
Dampak negatif kebakaran hutan sebagai berikut :
1.      Penurunan keanekaragaman hayati dan musnahnya satwa liar.
2.      Menghilangnya fungsi hutan sebagai sumber daya ekonomi.
3.      Terganggunya siklus hidrologi.
4.      Terjadinya perubahan siklus unsur hara.
b.      Pencemaran Lingkungan.
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.


a. Pencemaran Air

Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.

b. Pencemaran Tanah

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.

c. Pencemaran Udara

Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

1) Pencemar Udara Berbentuk Gas

Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).

2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat

Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.

c.       Ilegal logging.

Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggrisillegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber tepercaya mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran sungai AmazonAfrika TengahAsia TenggaraRusia dan beberapa negara-negara Balkan.

d.      Perburuan Liar.

Perburuan liar adalah pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal dan bertentangan dengan peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar. Perburuan liar merupakan pelanggaran terhadap peraturan dan hukum perburuan.








Dampak Kerusakan Flora dan Fauna.

Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a.            Ekosistem Tidak Seimbang

Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. 
Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan.

b.           Kelangkaan Sumber Daya

Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia.

c.             Menurunnya Kualitas Kesehatan

Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan.

d.           Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan

Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan.

e.             Hilangnya Kesuburan Tanah

Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah.

f.             Putusnya Daur Kehidupan

Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang.












Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia.

a.            Kawasan Suaka Alam.

Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

b.           Kawasan Cagar Alam.

Perlingdungan bagi keadaan alamnya yang khas, termaksud flora, fauna, dan factor abiotik yang perlu di lingdungi untuk kepentingan ilmu pengetehuan dan kebudayaan.

c.            Suaka Margasatwa.

Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

d.           Kawasan Pelestarian Alam.

Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyanga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

e.            Taman Buru.

Taman Buru adalah hutan wisata yg di dalamnya terdapat satwa buru yg memungkinkan diselenggarakannya perburuan yg teratur bagi kepentingan rekreasi.

f.              Taman Nasional.

Taman nasional adalah perlindungan alam yang meliputi daerah luas, tanpa adanya tempat tinggal dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi.

g.            Taman Hutan Raya.

Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan umum sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan.

h.           Taman Wisata Alam.

Taman Wisata Alam Ialah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk di mamfaatkan kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.

i.                    Taman Laut.

Taman laut adalah wilayah lautan yg memiliki ciri khas berupa keindahan alam, bermanfaat bagi kepentingan pariwisata, rekreasi, dan pendidikan.

Komentar