MAKALAH VIRUS CORONA (COVID 19) DAN UPAYA PENCEGAHANNYA



KATA  PENGANTAR
           
               Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada  selaku supervisor yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian makalah ini.
Judul makalah ini ialah mengenai Corona virus. Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk memberikan informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan corona virus hingga penerapannya di dalam klinis. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima segala bentuk kritikan yang bersifat membangun dan saran-saran yang akhirnya dapat memberikan manfaat bagi makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.


Belitang, 18 Maret 2020

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

Coronavirus berasal dari bahasa Yunani κορών yang berarti mahkota (corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan paku-paku yang terbuat dari S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel inang.
Corona Virus yang pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2002-2003 di sepanjang benua Asia hingga Amerika telah merenggut banyak korban serta memberikan perhatian penuh dari seluruh dunia terhadap kasus tersebut.
Tujuh kasus virus yang disebut novel coronavirus (NCoV) itu muncul di wilayah Provinsi al-Ahsa, bagian timur Arab Saudi.Virus NCoV menyebabkan pasien mengalami pneumonia dan kadang-kadang gagal ginjal. Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan virus yang menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang terjadi di Asia pada 2003.
            Hingga saat ini belum terdapat pengobatan yang spesifiik untuk penyakit yang disebabkan oleh Corona virus, tatalaksana yang diberikan masih dalam bentuk supportif dan mencegah komplikasi lebih lanjut dari infeksi sekunder.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

CORONAVIRUS
1.Definisi
Coronavirus berasal dari bahasa Yunani κορών yang berarti mahkota (corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan paku-paku yang terbuat dari S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel inang.
Coronavirus merupakan virus RNA besar yang terselubung. Coronavirus merupakan virus RNA strand positif terbesar. Coronavirus menginfeksi manusia dan hewan sebagai penyebab penyakit pernafasan dan saluran pencernaan. Coronavirus pada manusia menyebabkan batuk pilek dan telah dikaitkan dengan gastroenteritis pada bayi. Coronavirus pada hewan yang lebih rendah menimbulkan infeksi menetap pada inang alamiahnya. Virus manusia sukar untuk dibiakkan dan karena itu dicirikan dengan buruk.
Tipe baru dari coronavirus telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit gawat yang disebut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). SARS coronavirus (SARS Co-V)secara resmi telah dideklarasikan oleh WHO sebagai agen causative penyebab SARS. SARS-CoV mempunyai patogenesis yang unik sebab mereka menyebabkan infeksi pernafasan paa bagian atas dan bawah sekaligus serta dapat menyebabkan gastroenteritis.

2. Epidemiologi
Pada November 2002, terjadi epidemic yang tidak biasa pneumonia berat yang tidak diketahui asalnya di Provinsi Guangdong di selatan Cina tercatat. Ada tingginya tingkat penularan pada petugas kesehatan (petugas kesehatan). Beberapa pasien positif untuk SARS-COV di aspirasi nasofaring (NPA), sedangkan 87% pasien memiliki antibodi positif terhadap SARS-COV di sera sembuh mereka. Analisis genetik menunjukkan bahwa isolat SARS-COV dari Guangzhou memiliki asal yang sama seperti di negara-negara lain, dengan jalur filogenetik yang cocok penyebaran SARS ke bagian lain dari dunia.

The 2002-2003 wabah SARS terutama dipengaruhi Cina daratan, Hong Kong, Singapura, dan Taiwan. Di Kanada, wabah signifikan terjadi di daerah sekitar Toronto, Ontario. Di Amerika Serikat, 8 orang dikontrak dikonfirmasi laboratorium SARS. Semua pasien telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah di mana aktif SARS-COV transmisi telah didokumentasikan. SARS diduga ditularkan terutama melalui orang-ke-orang kontak, melalui transmisi droplet. Sebagian besar kasus melibatkan orang-orang yang tinggal dengan atau merawat seseorang dengan SARS atau yang memiliki paparan sekresi terkontaminasi dari pasien dengan SARS . Beberapa pasien yang terkena mungkin telah memperoleh infeksi SARS-COV setelah kulit, sistem pernapasan mereka, atau selaput lendir datang ke dalam kontak dengan tetesan menular didorong ke udara oleh batuk atau bersin penderita SARS. pipa cadangan limbah, dan sistem ventilasi yang rusak yang mungkin bertanggung jawab atas wabah SARS parah di Kebun Amoy kompleks perumahan di Hong Kong. Transmisi mungkin terjadi dalam kompleks melalui udara, virus-sarat aerosol.
Jumlah seluruh dunia kasus SARS dari wabah asli (November 2002 sampai 31 Juli 2003) mencapai lebih dari 8000 orang, termasuk 1.706 petugas kesehatan. Dari kasus tersebut, 774 menyebabkan kematian, dengan rasio kematian kasus kematian 9,6%, dan 7295 pemulihan. Sebagian besar kasus ini terjadi di Cina daratan (5327 kasus, 349 kematian), Hong Kong (1755 kasus, 299 kematian), dengan Taiwan (346 kasus, 37 kematian), dan Singapura (238 kasus, 33 kematian).
Di Amerika Utara, ada 251 kasus, dengan 43 mengakibatkan kematian (semua di Kanada) peta di bawah ini menunjukkan distribusi di seluruh dunia kasus SARS selama wabah 2002-03.

3.Morfologi
Struktur dan komposisi
Koronavirus merupakan partikel berselubung, berukuran 80-160 nm yang mengandung genom tak bersegmen dari RNA beruntai tunggal (27-30 kb; BM 5-6x106), genom terbesar di antara virus RNA. Nukleokapsid heliks berdiameter 9-11 nm. Terdapat tonjolan berbentuk gada atau daun bunga dengan panjang 20 nm yang berjarak lebar pada permukaan luar selubung, menyerupai korona matahari. Protein struktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi 50-60K, glikoprotein 20-30K (E1) yang bertindak sebagai protein matriks yang tertanam dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid, dan glikoprotein E2 (180-200K) yang membentuk peplomer berbentuk daun bunga. Beberapa virus mengandung glikoprotein ketiga (E3; 120-140K) yang menyebabkan hemaglutinasi dan mempunyai aktivitas asetilesterase.

Genom
RNA beruntai tunggal linear tak bersegmen, protein stuktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi dan mengandung dua glikoprotein (bertindak sebagai protein matriks yang teranam dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid), dan satu fosfoprotein terselubung serta mengandung duri besar / daun bunga yang menyebabkan hemaglutirasi dan mempunyai aktivitas asetil esterase.
Protein
Protein yang terdapat dalam coronavirus berupa S (spike) protein (150k), HE protein (65kD), M (membran) protein, E (envelope) protein (9-12kD), dan N (nucleocapsid) protein (60kD).
S (spike) protein (150k)
S protein dapat mengikat asam salisilat (9-O-acetyl neuraminic acid) pada permukaan membrane sel inang dimana hal ini memberi kemampuan virus untuk hemagglutinasi. Antibodi yang melawan S protein dinetralisasi.
HE protein (65kD)
Hanya terdapat pada coronavirus yang mempunyai protein hemagglutinin-esterase. Bentuk protein ini juga seperti paku (lebih kecil dari S protein) pada permukaan virus. Protein ini juga dapat mengikat asam salisilat. Aktivitas esterase dari HE protein dapat memecah asam salisilat dari rantai gula, yang dapa membantu virus untuk masuk dalam sel inang dan bereplikasi. Antibodi yang melawan HE protein juga akan dinetralisasi oleh virus.
M (membran) protein
Protein ini membantu perlekatan nukleokapsid ke membran dari struktur internal seperti Badan Golgi dan tidak ditemukan pada membran plasma sel.
E (envelope) protein (9-12kD)
Protein kecil ini juga terdapat pada membran virus. Pada sel yang terinfeksi, protein ini ditemukan di sekitar nucleus dan permukaan sel.
N (nucleocapsid) protein (60kD)
Nukleokapsid protein mengikat genom RNA didahului dengan beberapa rangkaian dan menuju M protein pada permukaan dalam membrane virus. N protein merupakan protein terfosforilasi. Tidak seperti virus RNA lain, coronavirus tidak bergabung dengan RNA polymerase dalam partikel virus. Polymerase dibuat setelah infeksi dengan menggunakan genom RNA positif sebagai mRNA.

4. Klasifikasi
Ordo Nidovirales
Familia Coronaviridae
Genus Coronavirus
Coronavirus penyebab SARS terletak pada Group IV ((+)ssRNA)
Tampaknya terdapat dua kelompok antigenik koronavirus manusia, yang diwakili oleh strain 229E dan OC43.

5. Replikasi
Replikasi dari koronavirus dimulai saat ia mengambil tempat dalam sitoplasma. Koronavirus melekat pada reseptor sel sasaran melalui duri glikoprotein pada selubung virus (melalui E2 atau E3). Koronavirus manusia dan tikus memakai reseptor yang tidak saling berhubungan. Reseptor untuk koronavirus manusia adalah N aminopeptidase, sedangkan isoform majemuk dari antigen karsinoembrionik yang berkaitan dengan famili glikoprotein, bertindak sebagai reseptor untuk koronavirus tikus. Kemudian partikel diinternalisasi, kemungkinan melalui endositosis absorptif. Glikoprotein E2 dapat menyebabkan penyatuan selubung virus dengan selaput sel.
Peristiwa pertama setelah pelepasan selubung adalah sintesis polimerase RNA yang bergantung pada RNA spesifik virus yang merekam RNA komplementer (untai-minus) dengan panjang penuh. Hal ini bertindak sebagai cetakan untuk suatu set kumpulan dari 5-7 mRNA subgenomik. Dengan diterjemahkannya masing-masing mRNA subgenomik ke dalam polipeptida tunggal, prekursor poliprotein tidak lazim pada infeksi koronavirus. Kemungkinan RNA genomic menyandi suatu poliprotein besar yang diolah untuk menghasilkan polymerase RNA virus.
Molekul RNA genomik yang baru disintesis dalam sitoplasma berinteraksi dengan protein nukleokapsid membentuk nukleokapsid heliks. Nukleokapsid bertunas melalui selaput retikulum endoplasmik kasar dan apparatus Golgi pada daerah yang mengandung glikoprotein virus. Virus matang kemudian dibawa dalam vesikel ke bagian tepi sel cuntuk keluar atau menunggu hingga sel mati untuk dilepaskan. Virion tidak dibentuk melalui pertunasan pada selaput plasma. Sejumlah besar partikel dapat terlihat pada permukaan luar sel yang terinfeksi dan kemungkinan diadsorbsi setelah virion dilepaskan. Beberapa koronavirus lebih sering menimbulkan infeksi sel yang menetap daripada sitosidal.
Penyakit yang ditimbulkan
Penyakit pernafasan dan batuk pilek, infeksi Gastrointestinal akut, penyakit Neurologik susunan syaraf pada hewan. Pada blog ini, akan lebih dibahas mengenai SARS Coronavirus.

6. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Gejala dari SARS
Mula-mula gejalanya mirip seperti flu dan bisa mencakup: demam, myalgia, lethargy, gejala gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala nonspesifik lainnya. Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam di atas 38 °C (100.4 °F). Sesak napas bisa terjadi kemudian.
Gejala tersebut biasanya muncul 2–10 hari setelah terekspos, tetapi sampai 13 hari juga pernah dilaporkan terjadi. Pada kebanyakan kasus gejala biasanya muncul antara 2–3 hari. Sekitar 10–20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis.
Awalnya tanda jasmani tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa pasien akan mengalami tachypnea dan crackle pada auscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargy kelihatan jelas.
Kemunculan SARS pada Sinar X di dada (CXR) bermacam-macam bentuknya. Kemunculan patognomonic SARS tidak kelihatan tetapi biasanya dapat dirasakan dengan munculnya lubang di beberapa bagian di paru-paru. Hasil CXR awalnya mungkin lebih kelihatan. Jumlah sel darah putih dan platelet cenderung rendah. Laporan awal mengindikasikan jumlah neutrophilia dan lymphopenia yang cenderung relatif, disebut demikian karena angka total sel darah putih cenderung rendah. Hasil laboaratorium lainnya seperti naiknya kadar lactat dehydrogenase, creatinine kinase dan C-Reactive protein.
Penularan SARS
- melalui kontak langsung dengan penderita SARS
- melalui udara yang telah tercemar coronavirus

7.Pengobatan
Pengobatan infeksi corona virus hingga saat ini masih bergantung pada anti-pyretic, supplemen oksigen dan bantuan ventilasi. Jika terdapat kasus SARS yang mencurigakan, pasien harus diisolasi, lebih baik di ruangan yang bertekanan negatif, disertai dengan kostum pengaman lengkap untuk segala kontak apapun dengan pasien SARS. Pada awalnya akan digunakan steroid dan antiviral drug ribavirin untuk pengobatan, namun tidak ada bukti yang mendukung terapi ini, bahkan sekarang ini justru banyak yang mencurigai bahwa ribavirin tidak baik bagi kesehatan. Ribavirin analog dengan nukleo
Ribavirin 400 mg tiap 8 jam (1200 mg sehari) dikonsumsi selama 3 hari (atau sampai mencapai kondisi stabil) Lalu ribavirin 1200 mg 2 kali sehari(2400 mg sehari)
Di China, obat dari tanaman tradisional telah digunakan secara teratur dikombinasikandengan obat sintetik untuk mengobati SARS dan dipercaya dapsecara efektif. Test in vitro menghasilkan pendapat bahwa interferon diperbolehkan dan menjadi pilihan dalam pengobatan SARS. Oseltamivir phbitor terhadap neuraminidase untuk pengobatan influenza A dan B. Obat ini juga sering diresepkan bersama dengan obat-obat lain yang digunakan untuk pengobatan SARS si China. Antibodi prevalensinya meningkat seiring dengan umur, dan ditemukan lebih dari 90 % pada orang dewasa. Kebanyakan virus yang bagus, namun dengan adanya reinfeksi sering diindikasikan keadalam lingkungan hidup ini terdapat bermacam-macam jenis coronavirus. Jenis virus yang telah menginfeksi manusia tidak akan menginfeksi hewan. Pada kebanyakan infeksi pernafasan, coronavirus sering terjai karena adanya kontak antar manusia yang semakin dekat. Kebanyakan kejangkitan terjadtiap beberapa tahun dengan siklus hidup yang tergantung dari jenis coronavirus.
Gefektif digunakan untuk menyembuhkan para penderita SARS. sid, dimana pemakaiannya ra intravena untuk paling • ri) secara oral n diko at bekerja memperlihatkan interferon dapat melawan SARS Co-V, sehingga men osphate (Tamiflu, Roche Laboratories Inc., USA)
8. Novel Corona Virus
Tujuh kasus virus yang disebut novel coronavirus (NCoV) itu muncul di wilayah Provinsi al-Ahsa, bagian timur Arab Saudi.Virus NCoV menyebabkan pasien mengalami pneumonia dan kadang-kadang gagal ginjal. Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan virus yang menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang terjadi di Asia pada 2003.
Selain itu Kementerian Kesehatan juga telah mengambil sampel darah mereka untukmengetahui apakah mereka tertular.Namun Kementerian Kesehatan Arab Saudi tidak merinci berapa jumlah orang yang menjalani pemeriksaan.Pada Maret lalu Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah menerima laporan adanya 17 kasus NCoV di sejumlah negara, termasuk 11 kematian. Kasus-kasus ini antara lain terdeteksi di Arab Saudi,Yordania, Jerman dan Inggris.Menurut WHO, kematian terbaru akibat NCoV menimpa seorang lakilaki berusia 73 tahun dari Uni Emirat Arab pada Maret 2013.Laporan-laporan menyebutkan sumber pasti virus sejauh ini belum jelas. Teori yang berkembang menyebutkan virus berasaldari hewan.




BAB III
KESIMPULAN
Coronavirus berasal dari bahasa Yunani κορών yang berarti mahkota (corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan paku-paku yang terbuat dari S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel inang.
Corona Virus yang pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2002-2003 di sepanjang benua Asia hingga Amerika telah merenggut banyak korban serta memberikan perhatian penuh dari seluruh dunia terhadap kasus tersebut.
Tujuh kasus virus yang disebut novel coronavirus (NCoV) itu muncul di wilayah Provinsi al-Ahsa, bagian timur Arab Saudi.Virus NCoV menyebabkan pasien mengalami pneumonia dan kadang-kadang gagal ginjal. Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan virus yang menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang terjadi di Asia pada 2003.




DAFTAR PUSTAKA
1.       Triverdi M., 2013. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) avavilbale from: http://emedicine.medscape.com/article/237755-overview#a0156
2.       BBC.2Mei2013.Availablefrom: http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/05/130502_arab_saudi_virus.shtml

Komentar

  1. Slots and casino software review - Dr.MCD
    Slots and casino software review. 천안 출장안마 Find the latest and most recent Slots and 김제 출장안마 Casino Software Review 김천 출장마사지 for the 구미 출장샵 best Casino games, bonuses, and 전라남도 출장마사지

    BalasHapus

Posting Komentar